Aku punya begitu banyak kisah yang lahir ketika musim hujan seperti
sekarang . begitu banyak hampir saja aku tak pernah membuatnya menjadi
sebuah cerpen. Sayang, aku bukanlah seorang cerpenis yang handal. Entah
mengapa tangan ini ingin menulis sebuah kisah yang lama berlalu.
Adakah yang dengan senang hati membaca dan menikmati kisah ini. Kisah
waktu aku SMA dulu waktu dimana awal mula ku berjumpa dirinya .dengan
seorang gadis manis berlesung pipit di pipi kirinya serta rambutnya
yang lurus hitam dan di biarkan tergerai melewati pundaknya.pernah juga
aku mengalami yang namanya patah hati dan melampiaskannya dengan main
di air hujan sampai aku kena panas yang lama sembuhnya dan masih banyak
lagi.
Juga ketika kotaku tersayang di landa banjir besar pada tahun 2007
yang mengakibatkan sekolahku libur hampir satu bulan.bukankah yang itu
cukup dramatis bukan ? Tak selamnya kisah waktu hujan berakir sedih.
Tetapi ada juga yang mengasyikan . pernah juga aku berkenalan dengan
seorang gadis yang baru keluar dari toko gara-gara aku berteduh di
samping toko itu.
Sekarang musim hujan telah datang lagi dan aku teringat kisahku ketika itu yang pantas aku catat dalam diaryku ini.
Mendung begitu tebal ketika bel pulang sekolah mulai berbunyi. Banyak di
antara teman-temanku yang pada hari biasa memakai sepedah
motor,tiba-tiba menjadi begitu manjanya jadi pelanggan angkot. Aku
mengayuh sepedah polygonku agak bergegas. Menyesal juga karena tadi tak
mengindahkan kata ibu yang menyuruhku membawa jas hujan. Aku segan
memakai jas hujan seperti batman saja ‘’gumanku’’ dalam hati.
Akhirnya,kekhawatiranku menjadi nyata. Ketika perjalananku sampai di
dekat lampu merah hujan rintik-rintik menyambutku dan tak lama kemudian
menjadi semakin deras.tanpa ampun,tanpa menghiraukan do’aku yang
mengiringi setiap kayuhanku.
Aku membelokan sepedahku,dan berteduh di sebuah rumah yang akan lapang
depannya persis di pinggir jalan. Ku tatap mendung yang menurunkan
air hujan ,pada jutaan tetesan air yang membasahi bumi dan menimbulkan
gelembung-gelembung di atas genangan yang akhirnya pecah.
Jiwa romantisku melayang kemana-mana ,meloncat seperti air hujan itu.
Aku membayangkan bila rasanya jalan-jalan berdua dengan pacarku dalam
hujan begini ? dan pacarku mendekapku,sementara ku lihat air yang
mengucur melalui ujung hidungnya yang indah. Apalagi gadis itu cukup
semampai,kuning langsat dan punya rambut hitam yang tergerai melewati
pundaknya.ah,betapa beruntungnya diriku ini seperti …