Rabu, 08 Maret 2017

CERITA KETIKA HUJAN

Aku punya begitu banyak kisah yang lahir ketika musim hujan seperti sekarang . begitu banyak hampir saja aku tak pernah membuatnya menjadi sebuah cerpen. Sayang, aku bukanlah seorang cerpenis yang handal. Entah mengapa tangan ini ingin menulis sebuah kisah yang lama berlalu.
Adakah yang dengan senang hati membaca dan menikmati kisah ini. Kisah waktu aku SMA dulu waktu dimana awal mula ku berjumpa dirinya .dengan seorang gadis manis berlesung pipit di pipi kirinya serta rambutnya yang lurus hitam dan di biarkan tergerai melewati pundaknya.pernah juga aku mengalami yang namanya patah hati dan melampiaskannya dengan main di air hujan sampai aku kena panas yang lama sembuhnya dan masih banyak lagi.
Juga ketika kotaku tersayang di landa banjir besar pada tahun 2007 yang mengakibatkan sekolahku libur hampir satu bulan.bukankah yang itu cukup dramatis bukan ? Tak selamnya kisah waktu hujan berakir sedih. Tetapi ada juga yang mengasyikan . pernah juga aku berkenalan dengan seorang gadis yang baru keluar dari toko gara-gara aku berteduh di samping toko itu.

Sekarang musim hujan telah datang lagi dan aku teringat kisahku ketika itu yang pantas aku catat dalam diaryku ini.

Mendung begitu tebal ketika bel pulang sekolah mulai berbunyi. Banyak di antara teman-temanku yang pada hari biasa memakai sepedah motor,tiba-tiba menjadi begitu manjanya jadi pelanggan angkot. Aku mengayuh sepedah polygonku agak bergegas. Menyesal juga karena tadi tak mengindahkan kata ibu yang menyuruhku membawa jas hujan. Aku segan memakai jas hujan seperti batman saja ‘’gumanku’’ dalam hati.

Akhirnya,kekhawatiranku menjadi nyata. Ketika perjalananku sampai di dekat lampu merah hujan rintik-rintik menyambutku dan tak lama kemudian menjadi semakin deras.tanpa ampun,tanpa menghiraukan do’aku yang mengiringi setiap kayuhanku.

Aku membelokan sepedahku,dan berteduh di sebuah rumah yang akan lapang depannya persis di pinggir jalan. Ku tatap mendung yang menurunkan air hujan ,pada jutaan tetesan air yang membasahi bumi dan menimbulkan gelembung-gelembung di atas genangan yang akhirnya pecah.

Jiwa romantisku melayang kemana-mana ,meloncat seperti air hujan itu. Aku membayangkan bila rasanya jalan-jalan berdua dengan pacarku dalam hujan begini ? dan pacarku mendekapku,sementara ku lihat air yang mengucur melalui ujung hidungnya yang indah. Apalagi gadis itu cukup semampai,kuning langsat dan punya rambut hitam yang tergerai melewati pundaknya.ah,betapa beruntungnya diriku ini seperti …