“Fel, lo kenapa sih dari tadi mondar-mandir kayak kura-kura
kehilangan anak?,” tanya Riska saat ia merasa teganggu selera makannya
karena ulah Felly.
“Tahu nih anak! Ayan lu kambuh? Duduk kenapa? Makan tuh mie. Nggak
ngenakin orang makan tahu nggak lo!,” lanjut Billy dengan protesnya.
Tinggal Bram yang tidak berkomentar. Ia tetap melanjutkan makan
siangnya. Tanpa berkata atau sekedar melihat tingkah Felly, Bram begitu
menikmati makanan siangnya. Billy yang terus mengoceh dan Riska yang
terus marah-marah tetap dihiraukan oleh Felly.
“Kualat lo habis nyiksa anak-anak kemaren, Fel!,” ucap Bram setelah ia menikmati makanan siangnya.
Blog ini didedikasikan untuk kalimat-kalimat yang sering bermunculan di otak gua. karena banyak yang gua ga bisa ucapkan secara langsung.
Rabu, 08 Maret 2017
Sekeping Memori
Senja lenyap tergantikan malam. Rembulan hadir membawa sebilah rasa
syahdu. Mengusir keriangan hingar bingar terangnya hari. Meninggalkan
kesan. Menyambut sang mimpi.
Hany terpaku menatap wajah kekasihnya. Wajahnya merona seperti biasa. Tak sedikitpun terlihat gurat kesedihan di mata kucingnya. Ferly. Iya dia sumber segala kebahagiaan bagi Hany.
“Kenapa kok senyum-senyum terus? kangen?” Ferly membelai lembut rambut kepala gadisnya.
“Kalo iya emang kenapa?” Hany menyandarkan kepalanya di bahu sang kekasih. Menikmati keheningan malam bersama belahan jiwanya.
Hany terpaku menatap wajah kekasihnya. Wajahnya merona seperti biasa. Tak sedikitpun terlihat gurat kesedihan di mata kucingnya. Ferly. Iya dia sumber segala kebahagiaan bagi Hany.
“Kenapa kok senyum-senyum terus? kangen?” Ferly membelai lembut rambut kepala gadisnya.
“Kalo iya emang kenapa?” Hany menyandarkan kepalanya di bahu sang kekasih. Menikmati keheningan malam bersama belahan jiwanya.
CERITA KETIKA HUJAN
Aku punya begitu banyak kisah yang lahir ketika musim hujan seperti
sekarang . begitu banyak hampir saja aku tak pernah membuatnya menjadi
sebuah cerpen. Sayang, aku bukanlah seorang cerpenis yang handal. Entah
mengapa tangan ini ingin menulis sebuah kisah yang lama berlalu.
Adakah yang dengan senang hati membaca dan menikmati kisah ini. Kisah
waktu aku SMA dulu waktu dimana awal mula ku berjumpa dirinya .dengan
seorang gadis manis berlesung pipit di pipi kirinya serta rambutnya
yang lurus hitam dan di biarkan tergerai melewati pundaknya.pernah juga
aku mengalami yang namanya patah hati dan melampiaskannya dengan main
di air hujan sampai aku kena panas yang lama sembuhnya dan masih banyak
lagi.
Untukmu yang Selalu Ku Rindu, Untukmu yang Selalu Ku Tunggu
Aku yang selama ini selalu terabaikan, aku yang selama ini selalu
berharap kelak kamu akan datang. Untuk kesekian kalinya aku berharap hal
yang tak mungkin terjadi. Terhitung sudah sepuluh tahun aku memendam
perasaan ini. Perasaan terabaikan, tersakiti, dan perasaan yang tak
menentu. Aku tahu kamu sudah mengerti perasaanku ini bahkan kamu sudah
tahu bahwa aku sudah lama menyukaimu, karena kita memang sudah
bersahabat dari kecil. Terkadang aku bingung dengan diriku sendiri yang
tak bisa melupakanmu yang tak bisa menerima orang lain singgah ke hati
walau untuk sejenak.
Langganan:
Postingan (Atom)